selamat datang

Jumat, 10 Desember 2010

relawan sodomi anak-anak merapi

Relawan Sodomi Anak-anak Merapi
NET
Ilustrasi
KLATEN, TRIBUN - Kemuliaan citra relawan Merapi ternoda. Abdul Hamid (35) asal Sumenep Jawa Timur yang ikut membantu korban letusan Merapi, tak hanya dikeroyok warga Klaten, tetapi harus berurusan dengan polisi.

Apa pasal? Hamid diduga menyodomi tiga anak korban letusan Merapi asal Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Perbuatan yang menodai tugasnya sebagai relawan ini kono dilakukan Hamid selama empat hari, mulai 6 November 2010 terhadap bocah AL (14), NV (13) dan RN (14).

Selama menjadi relawan, Hamid sering berinteraksi dengan anak-anak di penampungan pengungsian Merapi, tepatnya di Kecamatan Klaten Selatan. Setelah anak-anak pengungsi itu kembali ke rumah mereka di kawasan lereng Merapi, Hamid pindah dari Posko ke rumah indekos di Desa Bumiharjo, Kecamatan Kemalang.

Hamid pun lebih mudah menjumpai lagi tiga anak itu. Perbuatan jahat pun kembali dilakukan Hamid di rumah indekosnya. Ia dilaporkan polisi saat kepergok sejumlah rekan relawan. Warga sekitar yang marah, bahkan sempat mengeroyok Hamid.

Di depan penyidik Polres Klaten, Hamid baru menyatakan penyesalannya atas perbuatan yang mengancam masa depan anak-anak itu. Kapolres Klaten, AKBP Agus Djaka Santosa maupun Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Edy Suranta Sitepu, menolak memberi keterangan atas dugaan sodomi ini.

Alasan Kapolres sedang mendalami kasus sensitif ini. Koordinator Data dan Informasi Sekretariat Bersama Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Sekber P2TP2A) Klaten, Eri Pratama Putra, tak kaget atas dugaan sodomi Hamid.

"Dalam situasi bencana seperti ini, anak-anak rentan menjadi objek kejahatan. Apalagi dengan jumlahnya yang melimpah tanpa pengawasan. Kami sudah menerima laporan ini dan segera menindaklanjutinya," kata Eri Pratama Putra di Klaten, Jumat (10/12).

Sebagai langkah awal katanya, P2TP2A mendampingi korban selama dimintai keterangan polisi dan menelusuri izin relawan Hamid. Eri menegaskan, sebagai relawan yang khusus menangani anak wajib memegang teguh kode etik, terkait interaksi secara wajar dengan anak-anak.

Eri menduga Hamid sengaja menyamar sebagai relawan untuk melampiaskan perbuatan jahatnya. Ia telah mendapatkan keterangan, bahwa Hamid datang ke Klaten bersama beberapa rekannya sejak masa tanggap darurat bencana Merapi, November 2010.

sumber: antara
editor:ergie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar